Selasa, 30 Juli 2013
Selasa, 23 Juli 2013
Fitnah : Mirza Ghulam Ahmad Menyatakan Bahwa Nabi Isa a.s Sebagai Seorang Pemabuk
Jawaban :
Hujatan itu
sama sekali tidak mendasar dan tidak
benar, apa lagi bila dikatakan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat yang diucapkan oleh Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad. Sebab jika kita menyimak pandangan beliau terhadap Nabi Isa
a.s. di dalam bukunya berjudul Arba’in,
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
menjelaskan tentang kesucian nabi Isa as
sebagai berikut: “Tidak diragukan lagi bahwa Hadhrat Isa Al-Masih
adalah seorang nabi yang benar“
Ditempat
lain, beliau mengatakan:
Rabu, 10 Juli 2013
Fitnah : Mirza Ghulam Ahmad Meninggal di WC / Toilet
Masalah Sakit Kolera dan Kewafatan Mirza Ghulam Ahmad.
Banyak dari
para penentang Ahmadiyah membuat cerita palsu mengenai penyebab kewafatan Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad a.s. Dikatakan oleh para penentang dengan penuh kedengkian
bahwa beliau meninggal di kamar mandi akibat ratusan kali buang air besar
karena sakit kolera.
Cerita di
atas adalah karangan palsu dan sengaja dibesar-besarkan serta jauh dari
kebenaran. Memang benar bahwa beliau beberapa kali buang air besar karena sakit
diare, bukan kolera.
Fitnah : Mirza Ghulam Ahmad Kalah Mubahalah Dengan Maulwi Tsanaullah
Jawab:
(1) Tatkala Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad diizinkan untuk bermubahalah dengan Ulama,
maka beliau telah menyatakan hal itu dalam buku Beliau “Anjami Atham”. Dan dalam buku tersebut beliau
juga menyebutkan
nama-nama Ulama yang mendustakan beliau. Beliau mengajak mereka untuk
bermubahalah. Nama Maulwi Tsanaullah pun telah disebutkan di antara para Ulama tersebut. Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad menulis: “Bersaksilah
wahai penduduk bumi dan wahai malaikat di langit! Bahwa laknat Allah bagi orang-orang
yang telah mendapatkan seruan ini, tapi tidak mau bermubahalah dan tidak mau
berhenti dari mendustakan dan mengafirkan dan juga tidak mau menjauhi
orang-orang yang memperolok-olokkan”.
Rabu, 03 Juli 2013
Komentar atas pemberitaan INILAH.COM, Jakarta - Jemaat Ahmadiyah memiliki kitab suci bernama Tadzkirah
INILAH.COM, Jakarta - Jemaat Ahmadiyah
memiliki kitab suci bernama Tadzkirah. Buku ini berisi mimpi-mimpi dan khayalan
Mirza Ghulam Ahmad yang dicatat dan dikumpulkan menjadi buku.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan
Muhammadiyah telah mengkaji buku ini dan sepakat menyimpulkan bahwa Ahmadiyah
adalah organisasi sesat dan menyesatkan.
Jawab:
- Kitab suci Ahmadiyah adalah al-Quran, silakan investigasi langsung ke orang ahmadiyah. Atau kunjungi website resmi ahmadiyah nasional maupun internasional. Beragam program yang dilakukan Ahmadiyah guna mengangkat dan meninggikan nilai Al-Quran.
Fitnah : Ahmadiyah Meyakini Nama Mirza Ghulam Ahmad Sempurna, Sedangkan Nama Allah Tidak Sempurna
Beragam Fitnah ditujukan kepada Ahmadiyah, salah satu diantaranya adalah fitnah bahwa Ahmadiyah Meyakini Nama Mirza Ghulam Ahmad Sempurna, Sedangkan Nama Allah Tidak Sempurna
Jawab : Tuduhan itu salah dan merupakan fitnah yang keji. Supaya pembaca mengetahui silakan perhatikan lafazh aslinya ilham tersebut:
يَتِمُّ اسْمُكَ
وَلاَ يَتِمُّ اسْمِي
Orang yang anti Ahmadiyah biasanya menerjemahkan wahyu itu
dengan: “Namamu sempurna, sedang nama-Ku tidak sempurna”.
Fitnah : Ahmadiyah Mengatakan Kafir kepada Yang Bukan Ahmadiyah
Apakah benar Ahmadiyah memiliki keyakinan bahwa yang bukan Ahmadiyah adalah kafir? silakan cek.
Fitnah Mengatakan Kafir Kepada Yang Bukan Ahmadiyah by jaqoeb
Selasa, 02 Juli 2013
Fitnah : Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Mengaku Sebagai Tuhan
Jawab:
Pernyataan tersebuat sangat tidak benar dan merupakan fitnah belaka. Semoga Allah memaafkan, karena dosa dari memfitnah sangat besar sekali. Terkait dengan masalah tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menyebutkan sebagai berikut: رَأَيْتُنِي فِى الْمَنَامِ عَيْنَ اللهِ
Artinya: Aku melihat diriku dalam mimpi sebagai Allah (Ainah Kamalati Islam, hal. 564)
Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa peristiwa tersebut terjadi dalam mimpi. Dan dalam sejarah kerohanian manusia banyak sekali orang-orang suci yang mengalami hal yang hampir sama.
Pernyataan tersebuat sangat tidak benar dan merupakan fitnah belaka. Semoga Allah memaafkan, karena dosa dari memfitnah sangat besar sekali. Terkait dengan masalah tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menyebutkan sebagai berikut: رَأَيْتُنِي فِى الْمَنَامِ عَيْنَ اللهِ
Artinya: Aku melihat diriku dalam mimpi sebagai Allah (Ainah Kamalati Islam, hal. 564)
Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa peristiwa tersebut terjadi dalam mimpi. Dan dalam sejarah kerohanian manusia banyak sekali orang-orang suci yang mengalami hal yang hampir sama.
Langganan:
Postingan (Atom)