Selasa, 23 Juli 2013

Fitnah : Mirza Ghulam Ahmad Menyatakan Bahwa Nabi Isa a.s Sebagai Seorang Pemabuk

Jawaban :
Hujatan itu sama sekali tidak mendasar dan  tidak benar, apa lagi bila dikatakan bahwa kalimat tersebut  merupakan kalimat yang diucapkan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Sebab jika kita menyimak pandangan beliau terhadap Nabi Isa a.s. di dalam bukunya berjudul Arba’in,  Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad  menjelaskan tentang  kesucian  nabi Isa as  sebagai berikut: “Tidak diragukan lagi bahwa Hadhrat Isa Al-Masih adalah seorang nabi yang benar“  
Ditempat lain, beliau  mengatakan:
“Saya memanggilmu ya Allah, Yang Maha Agung sebagai saksi bahwa didalam wahyu yang Engkau karuniakan kepadaku dengan penuh kasih sayang, Engkau  telah memberikan  pernyataan  kepadaku bahwa Hadhrat Isa Al-Masih tanpa keraguan apa pun adalah seorang Nabi yang benar, seorang  Rasul Allah  dan pilihanMu (Hujjatul Islam hal 9)

Kembali di tempat lain beliau menyebutkan : ” Al – Masih Isa ibnu Maryam Israili a.s  adalah  seorang yang maqbul dan di sayangi oleh Allah swt dan  barang siapa yang memfitnah beliau a.s  maka dia itu adalah orang jahat” ( I’jaz Ahmadi hal 25)
Aku bersumpah bahwa aku memiliki kecintaan sejati kepada Al-Masih tidak seperti kecintaan yang kamu miliki dan padamu tidak  terdapat cahaya yang dengan itu aku dapat mengenalinya. Tidak diragukan bahwa ia adalah nabi yang dikasihi dan disayangi Allah swt ” (Da’wat e Haq lampiran pada Haqiqatul Wahyi  ( Urdu ).

Dari beberapa contoh keterangan di atas tidak diragukan lagi bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad meyakini Hadhrat Isa a.s sebagai Nabiullah yang sangat Dia kasihi sangat tidak mungkin beliau telah mengatakan hal-hal yang tidak senonoh mengenai Al-Masih a.s, apalgi hingga mengatakan bahwa beliau adalah peminum minuman keras, pemabuk  dan  sebagainya, 
Sungguh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad  tidak pernah mengatakan hal seperti itu melainkan beliau menolak pendapat penulis Kitab Injil/Perjanjian Baru dengan menunjukkan riwayat  di dalam  Injil yang nyatakan bahwa Nabi Isa dengan  mu’jizatnya dapat mengubah air menjadi minuman anggur.
Sehubungan dengan itu beliau menyatakan :“Sekian banyak orang Barat telah menderita kerugian akibat minuman keras; sebabnya ialah karena suatu penyakit atau oleh kebiasaan meminum minuman keras dari dahulu” (Kisyti Nuh / Urdu hal 101)
Satu hal yang  patut untuk dicatat bahwa Mukjizat Yesus yang pertama kalinya menurut Perjanjian Baru adalah bahwa didalam satu pesta perkawinan Yesus telah mengubah air menjadi anggur  sehingga minum anggur merupakan bagian dari akidah Keristen (Yohanes 2: ayat 1-11);

Jika oleh para pengikut Kristiani hal tersebut dianggap benar – benar merupakan suatu mu’jizat, maka pernyataan  Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad itu dengan mengutip keyakinan mereka seperti itu tidaklah salah dengan  menyatakan (sesuai uraian Injil mereka), bahwa Yesus terlibat minuman keras, sebab anggur itu merupakan  minuman  yang  memabukkan  dan dilarang keras oleh agama.
Selanjutnya, menurut orang – orang Kristen, Yesus Kristus selama hidupnya, suka minum-minuman keras, itulah sebabnya minuman anggur disajikan pada peristiwa perjamuan  terakhir. (Matius 26:26-29, Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.29  Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku." Markus 14 ;22-25, Lukas 22;15-20)

Peristiwa itu selanjutnya di jadikan dasar bagi upacara keagamaan yang mereka anggap telah diprakarsai oleh Yesus.Upacara atau perayaan agama itu 2 abad kemudian dikalangan  Kristiani mulai dikenal sebagai Sekramen  Ekaristi  (Koruntus 11-20)  upacara  syukuran utama yaitu Perjamuan Tuhan yang mereka rayakan secara  bersama-sama.

Dengan  demikian  pernyataan penulis Al Kitab Injil,  seperti itulah  yang  sebenarnya  telah  merendahkan dan membuat penyataan  yang  salah  terhadap  kesucian Nabi Isa a.s.
Dan jika  Hadhrat  Mirza Ghulam Ahmad    telah mengutip uraian yang tertulis  di dalam Kitab Suci mereka seperti itu, dengan tujuan  untuk  menyangkal  dan menafikannya, maka beliau  mengatakan  ungkapan seperti itu yang sebenarnya merupakan kutipan dari kalimat didalam Injil dan  hal tersebut  tidak boleh dituduhkan benar – benar sebagai pernyataan beliau yang sebenarnya  tentang Nabi Isa a.s.

Sebaliknya dengan cara yang lebih lembut, beliau menyatakan bahwa dahulu, Yesus mungkin biasa minum anggur karena beberapa penyakit yang dideritanya pada masa itu.
Begitu pula  manakala beliau mengutip uraian tentang mu’jizat Nabi Isa a.s. menghidupkan orang yang mati, menyembuhkan  orang  yang  kesurupan setan , mencipta kan burung  dan  sebagainya  beliau mengartikannya didalam arti kiasan.

Adapun tuduhan yang menyatakan bahwa Nabi Isa berbuat keji, lancang lidah dan berdusta, (Yesus mengecam  pohon Ara yang tidak berbuah, atau beliau nau’uzubillah menghardik ibunya sendiri ), juga silsilah keturunan beliau diantaranya ada beberapa orang nenek moyang nabi. Isa  yang dinyatakan oleh perawi Injil sebagai pezina .

Semua itu bukanlah pernyataan atau  tuduhan beliau, melainkan mengutip penjelasan itu kemudian beliau menyangkal tuduhan terhadap seorang Nabi kekasih Allah tersebut sebagai sesuatu yang sama sekali tidak mungkin dan bertentangan dengan derajat sebagai seorang pilihan Allah tidak mungkin demikian adanya.