Jawaban :
Hujatan itu
sama sekali tidak mendasar dan tidak
benar, apa lagi bila dikatakan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat yang diucapkan oleh Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad. Sebab jika kita menyimak pandangan beliau terhadap Nabi Isa
a.s. di dalam bukunya berjudul Arba’in,
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
menjelaskan tentang kesucian nabi Isa as
sebagai berikut: “Tidak diragukan lagi bahwa Hadhrat Isa Al-Masih
adalah seorang nabi yang benar“
Ditempat
lain, beliau mengatakan:
“Saya
memanggilmu ya Allah, Yang Maha Agung sebagai saksi bahwa didalam wahyu yang
Engkau karuniakan kepadaku dengan penuh kasih sayang, Engkau telah memberikan pernyataan
kepadaku bahwa Hadhrat Isa Al-Masih tanpa keraguan apa pun adalah
seorang Nabi yang benar, seorang Rasul
Allah dan pilihanMu” (Hujjatul Islam hal 9)
Kembali di
tempat lain beliau menyebutkan : ” Al – Masih Isa ibnu Maryam Israili
a.s adalah seorang yang maqbul dan di sayangi oleh Allah
swt dan barang siapa yang memfitnah
beliau a.s maka dia itu adalah orang
jahat” ( I’jaz Ahmadi hal 25)
” Aku bersumpah bahwa
aku memiliki kecintaan sejati kepada Al-Masih tidak seperti kecintaan yang kamu
miliki dan padamu tidak terdapat cahaya
yang dengan itu aku dapat mengenalinya. Tidak diragukan bahwa ia adalah nabi
yang dikasihi dan disayangi Allah swt ” (Da’wat e Haq lampiran pada
Haqiqatul Wahyi ( Urdu ).
Dari
beberapa contoh keterangan di atas tidak diragukan lagi bahwa Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad meyakini Hadhrat Isa a.s sebagai Nabiullah yang sangat Dia kasihi
sangat tidak mungkin beliau telah mengatakan hal-hal yang tidak senonoh
mengenai Al-Masih a.s, apalgi hingga mengatakan bahwa beliau adalah peminum
minuman keras, pemabuk dan sebagainya,
Sungguh
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad tidak pernah
mengatakan hal seperti itu melainkan beliau menolak pendapat penulis Kitab
Injil/Perjanjian Baru dengan menunjukkan riwayat di dalam
Injil yang nyatakan bahwa Nabi Isa dengan mu’jizatnya dapat mengubah air menjadi minuman
anggur.
Sehubungan
dengan itu beliau menyatakan :“Sekian banyak orang Barat telah menderita
kerugian akibat minuman keras; sebabnya ialah karena suatu penyakit atau oleh
kebiasaan meminum minuman keras dari dahulu” (Kisyti Nuh / Urdu hal
101)
Satu hal yang patut untuk dicatat bahwa Mukjizat Yesus
yang pertama kalinya menurut Perjanjian Baru adalah bahwa didalam satu pesta
perkawinan Yesus telah mengubah air menjadi anggur sehingga minum anggur merupakan bagian dari
akidah Keristen (Yohanes 2: ayat 1-11);
Jika oleh para pengikut Kristiani
hal tersebut dianggap benar – benar merupakan suatu mu’jizat, maka pernyataan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad itu dengan
mengutip keyakinan mereka seperti itu tidaklah salah dengan menyatakan (sesuai uraian Injil mereka),
bahwa Yesus terlibat minuman keras, sebab anggur itu merupakan minuman
yang memabukkan dan dilarang keras oleh agama.
Selanjutnya, menurut orang – orang
Kristen, Yesus Kristus selama hidupnya, suka minum-minuman keras, itulah
sebabnya minuman anggur disajikan pada peristiwa perjamuan terakhir. (Matius 26:26-29, Dan ketika
mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya
lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah,
makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap
syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu
semua, dari cawan ini.Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan
bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang
Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku
meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan
Bapa-Ku." Markus 14 ;22-25, Lukas 22;15-20)
Peristiwa
itu selanjutnya di jadikan dasar bagi upacara keagamaan yang mereka anggap
telah diprakarsai oleh Yesus.Upacara atau perayaan agama itu 2 abad kemudian
dikalangan Kristiani mulai dikenal
sebagai Sekramen Ekaristi (Koruntus 11-20) upacara
syukuran utama yaitu Perjamuan Tuhan yang mereka rayakan secara bersama-sama.
Dengan
demikian pernyataan penulis Al
Kitab Injil, seperti itulah yang
sebenarnya telah merendahkan dan membuat penyataan yang
salah terhadap kesucian Nabi Isa a.s.
Dan jika Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad telah
mengutip uraian yang tertulis di dalam
Kitab Suci mereka seperti itu, dengan tujuan
untuk menyangkal dan menafikannya, maka
beliau mengatakan ungkapan seperti itu yang sebenarnya
merupakan kutipan dari kalimat didalam Injil dan hal tersebut
tidak boleh dituduhkan benar – benar sebagai pernyataan beliau yang
sebenarnya tentang Nabi Isa a.s.
Sebaliknya dengan cara yang lebih lembut,
beliau menyatakan bahwa dahulu, Yesus mungkin biasa minum anggur karena
beberapa penyakit yang dideritanya pada masa itu.
Begitu pula manakala beliau mengutip uraian tentang
mu’jizat Nabi Isa a.s. menghidupkan orang yang mati, menyembuhkan orang
yang kesurupan setan , mencipta
kan burung dan sebagainya
beliau mengartikannya didalam arti kiasan.
Adapun tuduhan yang menyatakan
bahwa Nabi Isa berbuat keji, lancang lidah dan berdusta, (Yesus mengecam pohon Ara yang tidak berbuah, atau beliau
nau’uzubillah menghardik ibunya sendiri ), juga silsilah keturunan beliau
diantaranya ada beberapa orang nenek moyang nabi. Isa yang dinyatakan oleh perawi Injil sebagai
pezina .
Semua itu bukanlah pernyataan
atau tuduhan beliau, melainkan mengutip
penjelasan itu kemudian beliau menyangkal tuduhan terhadap seorang Nabi kekasih
Allah tersebut sebagai sesuatu yang sama sekali tidak mungkin dan bertentangan
dengan derajat sebagai seorang pilihan Allah tidak mungkin demikian
adanya.